Guardiola Sempat Tak Kenali Man City Sebelum Bangkit Menang Beruntun
Manchester City sangat kuat. Tak pernah kalah dalam 28 laga terakhir, plus merakit 21 kemenangan beruntun. Namun, di awal musim 2020/21, Man City tengah kocar-kacir.
Pasukan Josep Guardiola telah tersandung sejak awal musim, menelan sejumlah kekalahan yang tidak perlu. Momen buruk ini berlangsung cukup lama hingga tiba di bulan Desember.
Saat itu, tepatnya 16 Desember 2020, Man City hanya bermain imbang 1-1 saat meladeni West Brom di Stadion Etihad. Pertandingan ini menjadi titik balik bagi Guardiola dan pasukannya hingga saat ini.
Sejak pertandingan itu Man City terus membentuk kecepatan tak terkalahkan hingga kini alias hampir tiga bulan. Apa rahasianya?
Tidak tahu Man City
Guardiola mengaku pertandingan melawan West Brom adalah poin utama Bali, namun sebenarnya ia sudah menyadari masalah timnya sejak beberapa pertandingan sebelumnya. Guardiola tidak mengenali gaya permainan Man City, dan itulah yang paling membuatnya frustrasi.
"Ini tidak hanya khusus untuk pertandingan melawan West Brom, itu juga untuk pertandingan sebelumnya," kata Pep kepada Sky Sports.
"Saya selalu menjadi penonton. Saya seorang manajer, tetapi saya juga penonton. Saya ingin melihat tim saya bermain sebagaimana mestinya, dan saya belum pernah melihatnya dalam waktu yang sangat lama."
"Saya pernah kalah di Barcelona, kalah di Munich, tapi saat itu saya selalu mengakui tim saya. Hanya dalam periode itu (Man City tahun lalu) saya tidak mengenali tim saya, saya tidak menyukainya," dia menambahkan.
Titik balik Man City
Usai ditahan West Brom, ditambah beberapa hasil buruk sebelumnya, Guardiola menyempatkan diri untuk merefleksikan masalah Man City dan mencari solusi. Ternyata jawabannya sederhana, Man City hanya perlu kembali ke dasar filosofi mereka.
“Terkadang kami membutuhkan satu atau dua hari untuk merenung, saya berbicara dengan staf, kami membahas banyak hal dan berbicara tentang proses apa yang perlu dilakukan,” lanjut Pep.
"Saya berkata: 'Teman-teman, kami menang di Inggris, di Jerman, juga di Spanyol. Jadi kami harus kembali ke prinsip dasar kami, melakukan apa yang perlu dilakukan, dan mencoba lagi'," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment